Harga Batubara yang belum membaik

Kamis, 10 Januari 2013




 
Dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir ini  tepatnya sejak Bulan Juli 2012 harga batubara cenderung rendah dan sampai saat ini harganya masih belum membaik, kalaupun ada kenaikkan tetapi naiknya tidak signifikan.
Issue yang berkembang yang menyebabkan harga batubara ini turun antara lain :

1. Brisban Australia yang sempat berhenti produksi batubara sejak dilanda banjir besar pada akhir tahun 2010 sudah produksi batubara kembali dengan volume yang cukup besar. Batubara dari Brisban ini masuk ke pasar cina yang merupakan pasar terbesar batubara dari Indonesia.

2. Resesi ekonomi di Amerika menyebabkan banyak industri mengurangi produksi bahkan berhenti produksi, padahal industri-industri ini banyak menggunakan batubara sebagai sumber energinya, sehingga hal ini berdampak pada penyerapan akan kebutuhan batubara yang pada akhirnya menyebabkan over supply batubara. Kelebihan stock batubara di Amerika ini kemudian dieksport ke Cina yang merupakan pasar batubara terbesar dari Indonesia.

3. Resesi ekonomi Eropa pada umumnya menyebabkan pmenurunnya penyerapan hasil industri dari Cina sehingga berdampak menurunnya produksi industri di Cina. Jadi Cina yang selama ini menyerap batubara dari Indonesia mengalami 2 peristiwa yaitu menurunnya konsumsi batubara untuk industri mereka tetapi disisi lain juga mengalami over supply batubara. Hal inilah yang menyebabkan harga batubara menurun terus dan sepertinya masih sulit untuk naik ke posisi semula.

Efek harga batubara yang belum membaik ini mengakibatkan banyak penambang batubara kecil di Indonsia tutup karena harga jual tidak bisa menutup biaya produksinya. Efek selanjutnya adalah menurunnya usaha yang behubungan dengan batubara, antara lain salah satu contohnya adalah usaha barging batubara.

Dalam kondisi ini, agar usaha tetap berjalan maka antara pelaku industri mining batubara dan pelaku usaha Tug & Barge harus tetap "berangkulan" dan tidak saling membanting harga freight charter.


0 komentar: